WahanaNews-Likupang | Ketua Jurnalis Kabupaten Minahasa Utara (JKMU) Fernandus Yusi Adam mengungkapkan bentuk dukungan dan kemajuan DPSP Likupang.
Menurutnya, media tentunya berperan penting tak hanya untuk menaikkan pamor Likupang melainkan mengkritik kebijakan pemerintah setempat jika dirasa ada yang kurang.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Daya kritik kami tetap ada, tetapi melihat pentingnya DPSP Likupang ini ada multiplyer effect tentunya misalnya pembangunan yang lebih masif karena adanya DPSP Likupang," jelas lelaki yang akrab disapa Nando ini, Senin (24/1/2022).
Media pun kecipratan keuntungan dari adanya DPSP Likupang, yaitu banyaknya acara atau kegiatan yang bisa diberitakan.
Media tak perlu bekerja keras lagi, cukup mendorong pemerintah untuk mengadakan pembangunan untuk menunjang DPSP Likupang dan kehidupan masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Pembangunan akan tetap tinggal meskipun kegiatan selesai, jadi kita media tinggal mendorong tapi jangan asal dorong.
Karena pariwisata identik dengan kepercayaan publik," kata Nando.
Nando mengungkapkan saat ini ada dua hal yang menjadi prioritas Bupati Minut Joune Ganda yaitu DPSP Likupang dan pandemi virus corona (Covid-19) yang tidak bisa dipisahkan.
DPSP Likupang dianggap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sedangkan pandemi Covid-19 bisa meredam hal tersebut.
Jika pers tak menengahi dan membuat pemberitaan kurang tepat bahkan menuju hoaks, maka hal tersebut bisa mencegah pelancong dari luar datang ke Sulut.
"Penting bagi media agar lebih selektif dan bijak dalam pemberitaan," sambung Nando.
Jika media mampu mengekspos potensi-potensi di Minut, maka masyarakat akan lebih mudah menjangkau.
Jika penyangga Likupang dibenahi, maka hal ini juga akan berpengaruh terhadap daerah lain di Sulut.
"DPSP Likupang hanya menjadi pintu masuk, namun ada potensi di daerah lain di Sulut yang bisa dinikmati," pungkas Nando. [rda]