Sulut.WahanaNews.co - PT PLN (Persero) komitmen memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama dalam menjawab tantangan transisi energi di Indonesia.
SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi hingga berkontribusi besar dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Ketika kami berbicara tentang transisi energi, kami harus memikirkan banyak aspek, kami tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk tenaga kerja dan sumber daya manusianya," kata Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto melalui keterangannya, dikutip Jumat (8/12/2023).
Ia mengatakan, karyawan PLN telah menjalani program pelatihan hingga pendidikan, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan studi dari soal keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju.
Dengan demikian, SDM PLN yang ada bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan misi akselerasi transisi energi di tanah air.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Kini PLN mempersiapkan beberapa pegawai untuk menjalani pendidikan formal baik pelatihan maupun workshop dan studi komprehensif serta magang di mitra strategis kami untuk mendapatkan pengalaman yang baik," ujar Didi.
Ia mencatat, PLN sendiri telah mengirimkan setidaknya sekitar 300 pegawai untuk mendapatkan gelar master. Dari mereka, juga ada yang belajar hingga ke luar negeri seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Gagasan ini memerlukan DNA baru pegawai PLN, yang secara tradisional PLN mempunyai pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil. Oleh karena itu, untuk menghadapi transisi energi, Direktorat SDM mempersiapkan seluruh SDM untuk menyukseskan transisi energi," katanya.
Didi menekankan bahwa PLN terus meningkatkan program capacity building bagi seluruh insan PLN. Menurutnya, PLN terus berinvestasi dalam pembangunan energi terbarukan dan mendukung modal untuk aspek transisi yang adil seperti pelatihan dan rehabilitasi pembelajaran.
"Untuk menjadikan PLN perusahaan yang kokoh dan agile, kami membutuhkan SDM terbaik di setiap bidang. Program tugas belajar ini menargetkan 15 persen pegawai PLN berpendidikan magister dan doktoral," ujar Didi.
PLN menyebut dalam tiga tahun terakhir terus menjalankan transformasi perusahaan berbasis digital mulai dari energi primer, pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan hingga pelayanan pelanggan.
Transformasi digital tersebut diklaim mampu meningkatkan efisiensi perusahaan termasuk di dalamnya pada SDM.
[Redaktur: Mega Puspita]