WahanaNews - Sulut | Dampak cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Utara (Sulut) mengakibatkan banyaknya pohon bertumbangan dan pasokan listrik terganggu. Pemadaman pun tak terhindarkan di sejumlah tempat.
"Terhentinya aliran listrik kepada pelanggan ini diakibatkan adanya indikasi gangguan yang disebabkan cuaca ekstrem yaitu angin kencang dan hujan lebat," ujar General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, di Manado, dikutip Rabu (15/2/2023).
Baca Juga:
Pemuda di Sulut Tega Perkosa Wanita Lansia 71 Tahun
Akibat cuaca ekstrem tersebut, kata dia, sebanyak 1.240 Gardu Distribusi dan 15 penyulang (penyalur) yang tersebar di kota Manado, Minahasa, dan Tomohon perlu pemulihan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Suluttenggo bersama Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Manado pun bertindak cepat untuk mengatasi gangguan listrik akibat cuaca ekstrem Sulut.
Dia mengatakan, sejak terdeteksi terhentinya pasokan tenaga listrik, Tim PLN segera melakukan identifikasi sumber gangguan dan segera melakukan upaya pengamanan dan upaya penormalan pada daerah terdampak.
Baca Juga:
Hingga 20 Januari 2024, BMKG Imbau Warga Waspadai Tinggi Gelombang 4 Meter di Sulut
"Saat ini tim dari PLN UP3 Manado tengah mengamankan titik gangguan, termasuk adanya pohon roboh yang mengenai Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang sedang dilakukan perbaikan," kata Dartomo.
Tim pemulihan PLN berupaya secepatnya untuk melakukan penormalan sistem kelistrikan, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali pulih.
Hingga pukul 16.00 WITA, sebanyak 523 Gardu Distribusi berhasil dinormalkan sehingga 35.253 pelanggan dapat kembali menikmati listrik dari Total 1.240 Gardu Distribusi dan 97.844 pelanggan yang terdampak.