WahanaNews-Sulut |Genjot pertumbuhan ekonomi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus tingkatkan ekspor.
Komoditas ekspor Sulut paling besar yang sifatnya tradisional adalah kopra, cengkeh, dan pala.
Baca Juga:
Gunung Ruang Sulut Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw terus berusaha merangkul semua pemangku kepentingan dalam upaya membangun dunia ekspor Sulut ke depan yang lebih baik.
"Lobi terus dilakukan, komunikasi diintensifkan dan kerja bersama juga ditingkatkan," kata Sekretaris Daerah, Asiano Gamy Kawatu, Sabtu (9/4/2022).
"Fungsi pemerintah hanyalah memediasi dan memfasilitasi. Prakarsa itu mesinnya lahir dari para pelaku usaha yang nantinya menjadi pendorong, penggerak meningkatkan ekspor Sulut," kata Sekdaprov, Kawatu.
Baca Juga:
Pemuda di Sulut Tega Perkosa Wanita Lansia 71 Tahun
Dia mengatakan, beberapa waktu terakhir Pemprov Sulut berupaya merangkul bukan saja para pelaku usaha yang ada di daerah ini tetapi melibatkan juga yang ada di luar daerah.
Upaya lainnya, tim pemerintah provinsi selalu membuka ruang sampai ke Papua dan Ambon untuk memenuhi kuota ekspor minimal ke Jepang sebanyak 40 ton dalam satu kali penerbangan langsung ke Jepang.
Dia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir dan memunculkan semangat terus melakukan upaya-upaya revolusioner terkait dengan ekspor yang tidak tradisional lagi.
Data Kantor Karantina Pertanian Manado menyebutkan, hingga akhir 2021 nilai ekspor pertanian provinsi ujung utara tersebut mencapai Rp5,8 triliun, naik sebesar 109 persen dibanding ekspor tahun 2020 sebesar Rp2,82 triliun.
Sebanyak 46 negara yang menjadi tujuan ekspor, sementara China, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, India, Vietnam, Korea Selatan, Jerman, Spanyol serta Thailand menjadi yang terbanyak menyerap komoditas ekspor pertanian provinsi tersebut.[jef]