Sulut.WahanaNews.co, Manado - Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengadakan High Level Meeting (HLM) untuk mempercepat perluasan digitalisasi di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami mengapresiasi kepada Pemkab Sitaro karena aktif melakukan upaya dalam pengendalian inflasi," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Sitaro, Senin (7/10/2024).
Baca Juga:
Pemkab Kotabaru Gelar Pasar Murah untuk Kendalikan Inflasi Jelang Idul Fitri 1446 H
Andry mengatakan Program Gerakan Sitaro Menanam, antara lain, sebagai upaya untuk stabilisasi lonjakan harga bahan pangan, yang pada gilirannya juga mengendalikan inflasi di daerah.
"Juga beberapa program untuk pengendalian inflasi, kami sangat mengapresiasi upaya Pemkab Sitaro," kata Prasmuko.
Selain itu, kata Prasmuko, juga fasilitas kerja sama antardaerah dalam pasokan komoditas pangan ke Sitaro, seperti beras, cabai, dan hortikultura. Ada juga upaya alokasi 20 persen dana desa untuk kegiatan pengendalian inflasi.
Baca Juga:
Deflasi Kalimantan Utara Februari 2025 Capai -0,17%, Lebih Rendah dari Januari
"Upaya pengendalian inflasi oleh TPID melalui berbagai kanal media sosial untuk menjaga ekspektasi masyarakat akan tingkat inflasi," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro Denny Kondoj mengatakan sejumlah program sebagai upaya pengendalian inflasi, antara lain Gerakan Sitaro Menanam, lomba menanam antardesa, gerakan pasar murah
"Syukur, pada tahun ini Sitaro berprestasi dalam pengendalian inflasi sehingga mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat Rp5 miliar lebih dalam bentuk kegiatan pasar murah dan pangan murah," ungkap Sekda Kondoj.