WahanaNews - Sulut | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, munculnya daerah tekanan rendah sebesar 1007 hPa di selatan Filipina menyebabkan kenaikan tinggi gelombang di perairan utara Sulawesi Utara.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang hingga empat meter di sejumlah perairan," ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror di Manado, Minggu (15/1/2023).
Baca Juga:
Gunung Ruang Sulut Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Ia menjelaskan, pada umumnya arah angin bertiup dari barat daya – barat laut dengan kecepatan 6 – 20 knots, sementara kecepatan angin tertinggi berpotensi terjadi di Perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Peringatan dini yang dikeluarkan berlaku hingga Senin," imbuhnya.
Dia menyebutkan, tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter atau sedang berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Bitung – Likupang, perairan Utara Sulawesi, Laut Maluku dan perairan selatan Sulut.
Baca Juga:
Pemuda di Sulut Tega Perkosa Wanita Lansia 71 Tahun
Sementara, tinggi gelombang empat meter atau tinggi 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Dia berharap, masyarakat yang melakukan aktivitas di wilayah-wilayah perairan yang masuk peringatan dini tinggi gelombang baik sedang dan tinggi berhati-hati.
BMKG, sebut dia, terus memutakhirkan data tinggi gelombang perairan Sulut setiap saat dan dapat diakses masyarakat ataupun pihak terkait.
Sejak pekan lalu, selain hujan lebat yang disertai angin kencang, sejumlah wilayah perairan di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut dilanda gelombang tinggi, dam cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan terjadi beberapa waktu ke depan.[mga]