WahanaNews-Sulut | Komoditas gula merah atau gula aren dari Sulawesi Utara (Sulut) berhasil tembus pasar internasional. Ada tiga negara yang menjadi tujuan pasar.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donny Muksidayan mengatakan, selama tahun 2021 komoditas olahan gula merah Sulawesi Utara (Sulut) laku di tiga negara, Hongkong, Jepang dan Singapura.
Baca Juga:
Gunung Ruang Sulut Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 3.000 Meter
“Total tahun 2021 kita sudah mengekspor sebanyak 531,02 kg gula merah ke tiga negara tersebut, dengan ekspor terbesar ke Jepang sebanyak 381,52 kg, dengan nilai 43,6 juta rupiah,” kata Donny di Manado, Kamis (14/4).
Menurut dia, komoditas ini tidak hanya memenuhi pasar ekspor, data pengiriman domestik pun gula merah Sulut tahun 2021 mencapai hingga 179 ton lebih ke beberapa daerah di Indonesia.
Dia berharap, pelaku usaha pembuat gula merah yang rata-rata dalam skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini fokus membidik pasar ekspor karena peluang pasarnya masih terbuka lebar.
Baca Juga:
Pemuda di Sulut Tega Perkosa Wanita Lansia 71 Tahun
“Sesuai tugas yang diberikan kepada Karantina Pertanian untuk mengawal peningkatan ekspor, kami terjun langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan," jelas Donny.
Pendampingan ini berkaitan dengan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang persyaratan ekspor di wilayah Kabupaten Minahasa Utara agar bisa mengekspor gula merah.
Untuk tahun 2021 lalu, sambungnya, ekspor gula merah dari Bumi Nyiur Melambai baru berasal dari tiga daerah yakni Kota Manado, Kota Bitung, serta Kota Tomohon.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan lalu lintas komoditas gula merah baik domestik maupun ekspor.
Secara nasional, dari data sistem lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan mencatat pada tahun 2019 ekspor komoditas ini mencapai 5.774 ton senilai 115,9 miliar, tahun 2020 meningkat sebanyak 11.486 ton senilai 2,2 trilliun, dan tahun 2021 meningkat lagi sebanyak 11.923 ribu ton nilai 434,8 trilliun.
“Ini menunjukkan kualitas gula merah kita bagus dan disukai oleh negara lain, karenanya bisa dikembangkan lagi mengingat negara kita banyak tumbuh pohon aren sebagai pohon penghasil cairan untuk bahan gula merah,” ujarnya
Bambang menambahkan, seperti pinang, jika fokus untuk dikembangkan, gula merah bisa juga menjadi komoditas unggulan ekspor baru di bidang pertanian.
"Mari kita bersinergi dengan instansi terkait lainnya untuk mewujudkan gula merah sebagai komoditas ekspor unggulan pertanian yang baru," tutup Bambang.[jef]